Minggu, 28 September 2014

KAU

Ku termenung menangis sedu
Dikala senja hilang diantara hiruk pikuk
Aku hanya duduk,
termenug dalam bayanganku

Kau, Kamu, Engkau
Ku menunggu untuk dirimu,
yang selalu lengkapi hidupku
Walau tiada yang sempurna melainkan Tuhan semata.....

Namun.....
Tanpamu ku rapuh
Tanpamu ku lemah
Tanpam ku susah

Siapakah engkau?
Ayah, Ibu, kekasih, ataupun guru.....
Itu tergantung pada pendengarku

IBU


Dalam hidupku,
kau bagai mentari pagi yang menyinari bumi,
dikala siang menghangatkan bumi
Kau bagai rembulan yang membuat malam terang
Kau bagai selimut yang membalut,
diriku dengan hatimu yang lembut

Itulah ibu,
Walaupun kau diam seribu bahasa
Tapi aku dapat merasa, kaulah segala,
alasan ku selalu bahagia
Walaupun kau diam tanpa kata
Tapi aku dapat dapat berkata, kaulah segala,
alasan ku selalu gembira

Walau yang lain menganggapku
Aku tak seharusnya bertingkah laku seperti itu
Aku tak seharusnya begitu
Tapi kau ibu,
menganggapku anak terbaik untukmu

Terima kasih, tetapi maaf
Maaf karena aku membuatmu malu
Maaf karena aku membantah perkataanmu
Maaf ibu, aku belum bisa membanggakanmu
Tetapi terimakasih ibu karena selalu mencintaiku